Senin, 25 Juli 2016

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

 MAKALAH   KEWIRAUSAHAAN



   KATA PENGANTAR 

Kita dan setiap orang masing-masing pasti ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja saat ini sangat terbatas dan tidak berbanding lurus dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan.Di era global sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia memang sangat memprihatinkan, namun kita tidak boleh menyerah pada keadaan sekarang ini yang serba sulit kita harus berusaha,kreatif,inovatif dan berani mengambil suatu keputusan serta resiko untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.kita tidak harus bergantung pada orang lain.Untuk mendapatkan suatu pekerjaan kita harus berusaha semaksimal mungkin. Dengan kita berwira usaha kita bisa belajar mandiri dan bisa memaknai arti penting kehidupan secara tidak langsung kita sudah membantu banyak orang. Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat dalam tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha tersebut.





Makalah Kewirausahaan Lengkap


   DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar
    Daftar Isi 
2. BAB I. PENDAHULUAN
    a. Latar Belakang Masalah
    b. Tujuan
3. BAB II . ISI
    a. Sejarah Singkat 
    b. Landasan Teori 
    c. Analisis 9 aspek 
    s. Analisis keberhasilan
4. BAB III. PENUTUP
    a. Kesimpulan 
    b. Saran 
    c. Kutipan

BAB I


PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :
1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk berwirausaha karena tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha dan skill (kemampuan) ini adalah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.
2. Tekad (kemauan)
Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan.
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
4. Target dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa menentukan target dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama.
5. Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki karena sangat menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai contoh inspirasi dalam memulai suatu usaha baru
b. Sebagai tolak ukur jika mau memulai berwirausaha
c. Menjadi gambaran dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha
d. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi mahasiswa
e. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan


 BAB II


ISI

A. Sejarah Singkat
Achmad Zulfikar adalah putra dari Bapak Suherman dan Ibu Juati. Anak ketiga dari empat bersaudara ini berusia 27 tahun memiliki seorang istri yang bernama Putri Karina dan seorang putra bernama Achmad Nawawi Faturahman. Panggilan akrabnya adalah Aa Fikar. Dahulu ia tinggal bersama orangtuanya di daerah Tamanasari Jl. Mangga Besar IV K Jakarta Barat. Setelah menikah ia tinggal bersama istri dan anaknya di daerah krukut Jl. Thalib 3 Dalam No.4a Rt.004/Rw.05 Tamansari Jakarta Barat.
Aa Fikar ini dulunya pernah bekerja di sebuah restaurant, namun karena banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi untuk keluarganya, gaji yang beliau dapatkan tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Untuk itulah beliau memulai berwirausaha kecil-kecilan dirumahnya dengan menjual sosis bakar,ice bubble dan makanan lainnya. Usaha beliau sempat berhenti karena beliau ingin lebih fokus mengurusi istrinya yang sedang hamil.
Setelah kelahiran putra pertamanya, beliau berhenti menjadi karyawan di restaurant tempat ia bekerja, kini ia memulai membuka usaha barunya yaitu “ANAWFATH CAFE” . Nama tersebut diambil dari nama putra pertamanya, usaha ini masih dibilang baru dan kecil-kecilan,dengan tekad dan kesungguhan beliau memulai usahanya, diharapkan usaha ini semkin berkembang dan lebih maju lagi.

Landasan Trori

1. Inti dan Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan (Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan inovatif. Suryana (2003) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda melalui :
1. Pengembangan teknologi baru
2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya lebih efisien Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.

2. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan
Meredith et al.. (2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha
adalah:

1. Percaya diri (self confidence)
Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adaalh untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalahwirausaha yang mandiri dan percaya diri.

2. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.
3. Keberanian mengambil risiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :
a.       Daya tarik setiap alternatif
b.      Kesediaan untuk rugi
c.       Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Selanjutnya kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari :
a.       Keyakinan pada diri sendiri
b.      Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
c.       Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realitis
4. Kempemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.
5.      Berorientasi ke masa depan
Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya  dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.

2. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :
a.       Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik
b.      Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya
c.       Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan Kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.
Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri innovational personality sebagai berikut :
a.       terbuka terhadap pengalaman
b.      memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi
c.       memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh pendirian
d.      selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan
e.       Has a duty or responsibility to achieve, memiliki tugas dan rasa tanggung jawab untuk berprestasi
f.       memiliki kecerdasan dan energik
Sedangkan menurut Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses adalah :
·         mau kerja keras
·         bekerjasama
·         penampilan yang baik
·         yakin
·         pandai membuat keputusan
·         mau menambah ilmu pengetahuan
·         ambisi untuk maju
·         pandai berkomunikasi
Proses kreatif dan inovatif (Suryana: 2003) hanya dilakukan oleh orangorang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :
a.       Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
b.      Berinisiatif (energik dan percaya diri)
c.       Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
d.      Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan) dan Suka tantangan.
Faktor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan : motif berprestasi, komitmen, nilai-nilai pribadi, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan dari faktor lingkungan adalah peluang, model peran dan aktivitas.
3. Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki Suryana (2003) :
a.       Managerial skill
b.      Conceptual skill
c.       Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)
d.      Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan)
e.       Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu) Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapai.

C. Analisis Keberhasilan

disimpulkan sebagai berikut :

1. Kebutuhan Pokok
a. Sandang
Kebutuhan sandang / pakaian beliau dan keluarganya terbilang memadai.
b. Pangan
Untuk kebutuhan pangan, keluarga ini memiliki cara tersendiri untuk memenuhinya dengan membuat makanan dirumah/ tidak beli diwarung nasi atau tempat makan, untuk menghemat waktu dan mengembangkan kemampuan memasaknya.
c. Papan
Saat ini beliau masih tinggal dirumah ibu mertuanya, dulu ia sempat mengontrak rumah namun karena jarak yang terlalu jauh mereka kembali kerumah yang kini dibuatnya usaha Anawfath Café.
d. Kesehatan
Untuk kesehatan beliau dan keluarganya tidak memakai jasa asuransi apapun.
e. Pendidikan
Pendidikan terakhir pemilik Anawfath Café ini adalah SMA ,tetapi ia memiliki cukup pengalaman bekerja diberbagai tempat dan berbagai bidang pekerjaan.

2. Hutang Vs Kartu Kredit
Untuk memulai usahanya ini pemilik memperoleh modal dari hasil kerja kerasnya selama ia bekerja dan ditambah dengan pinjaman dari pihak lain .

3.      Manfaat untuk orang lain
Usaha ini jelas memberikan manfaat untuk orang lain , salah satunya dengan membuka lapangan pekerjaan baru untuk orang-orang yang butuh pekerjaan dan mengembangkan kemampuan wirausahanya.

4. Gaya Hidup
Gaya hidup beliau bisa dibilang sangat sederhana, ramah, mudah bergaul dan mau berbagi dengan siapapun yang kesulitan.






BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dimana ada kemauan, usaha, kerja keras dan berfikir maju maka segala kesulitan akan menjadi kemudahan. Terbukti dengan kisah dari Bang Djaja yang dulunya susah payah membuka usaha, sampai meminjam uang untuk modal usahanya, kini ia mampu membuktikan ia mampu menjadi wirausaha yang sukses.
Hidup sulit dan sangat sederhana tidak mematahkan semangatnya untuk berusaha, sampai ia menjadi suksespun ia tetap menjadi Bang Djaja yang ramah dan bersahaja. Dari gerobak kecil sampai menjadi warung yang cukup besar ia rai dengan kerja keras. Berusaha memuaskan konsumennya dan tak henti pula ia berkreasi untuk mengembangkan usahanya.



SARAN
Menumbuhkan Jiwa dan Kompetisi Kewirausahaan
1. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapakibunya, kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adlah keturunan pengusaha. Anggapan seperti ini menurut hemat penulis merupakan pemikiran yang keliru. Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis. Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha. Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua kita. Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha. Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya:

1.      Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan
2.      Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa kewirausahaan di diri kita
3.      Melalui pelatihan. Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan outdoor). Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembabngkan
4.      Otodidak. Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha. Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story), media televisi, radio majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita. Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari dan menumbuhkan jiwa wirausaha. Pertanyaannya, aspek-aspek kejiwaan apa saja yang mencirikan bahwa seseorang dikatakan memilki jiwa wirausaha ? Untuk membahas lebih lanjut mengenai pertanyaan tersebut, penulis akan mencoba membahas pendapat Suryana (2003) bahwa orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :

a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju.

b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)
Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang paling dibenci oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan yang dihadapi, seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar. Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus berupaya mencari jalan keluarnya.

c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
Berbagai target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih. Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali memperbaiki kegagalan yang dialaminya. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya.

d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil
resiko dengan penuh perhitungan) Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang rasional. Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat-sifat tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari diri kita apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.

e. Suka tantangan
Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus mundurnya seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. apa yang menyebabkan mereka hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan kemapanan sebagai seorang manajer? Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban tugas rutin yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang lebih dinamis yang selama ini belim mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka bekerja. Akhirnya mereka menelusuri aktivitas seperti apakah yang dapat memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan ? “Berwirausaha” ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja keluar dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa “wirausah ?” Ternyata begitu banyak variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha.


2. Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki :

a. Managerial skill
Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses. Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak
serta melalui pengalaman.


b. Kemampuan untuk merumuskan tujuan
 Kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.

c. keterampilan memahami
Mengerti, berkomunikasi dan berelasi Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya denganmelatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain

d. keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan
Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya. Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan.
Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.


e. keterampilan mengatur dan menggunakan waktu
Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan.

Sabtu, 23 Juli 2016

Pengertian, prinsip, unsur dan proses manajemen

Apa Pengertian Manajemen


Terdapat beberapa pendapat yang diutarakan beberapa pakar manajemen mengenai pengertian manajemen. Oleh lantaran ketidaksamaan pengertian manajemen yang ada, pengertian manajemen terdiri atas lebih dari satu sisi.

Pengertian manajemen dilihat dari sisi (art)

Pengertian manajemen dilihat dari sisi seni dikemukakan oleh Mary Parker Follet. Follet memiliki pendapat kalau pengertian manajemen adalah seni (art) dalam merampungkan pekerjaan (duty) orang lain.

Pengertian manajemen dilihat dari sisi ilmu pengetahuan

Pengertian manajemen dilihat dari sisi ilmu pengetahuan dikemukakan oleh Luther Gulick. Gulick menyampaikan kalau pengertian manajemen yaitu bagian pengetahuan yang berupaya dengan cara systematis untuk mengerti kenapa serta bagaimanakah manusia bekerja bersama untuk membuahkan suatu hal yang berguna untuk kemanusiaan.

Pengertian Manajemen dilihat dari sisi proses

Pengertian manajemen dilihat dari sisi sistem menurut James A. F. Stoner. Stoner memiliki pendapat kalau pengertian manajemen yaitu sistem perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leadership) serta pengawasan (mengatur/controlling) aktivitas anggota serta maksud pemakaian organisasi yang telah ditetapkan.

Definisi Manajemen lainnya

Pengertian manajement menurut George R. Terry (1977) kalau pengertian manajemen yaitu satu sistem yang terbagi dalam planning (rencana), organizing (pengorganisasian), actuating, serta controlling (pengendalian) yang dikerjakan untuk meraih maksud yang sudah ditetapkan dengan memakai manusia serta sumber daya lainnya.
Dari beragam pengertian manajemen di atas, bisa kita rumuskan kalau pengertian serta pengertian manajemen yaitu sistem rencana pengorganisasian, kepemimpinan, serta pengendalian aktivitas anggota organisasi serta sistem pemakaian sumber daya organisasi lainnya untuk meraih tujuan organisasi yang sudah diputuskan.

Tahap (Hierarki) Manajemen





Pengertian manajemen menurut ahli
Hierarki Manajemen

Organisasi atau badan usaha biasanya mempunyai sekurang-kurangnya 3 tahap (tingkatan) manajemen yakni manajemen pelaksana, manajemen menengah, serta manajemen puncak.

Manajemen puncak (Top Management)

Manajemen puncak yaitu tahap (hirarki) manajemen paling tinggi. Tahap (hirarki) manajemen paling tinggi atau puncak umumnya terdiri atas dewan direksi (board direction) serta direktur paling utama. Dewan direksi mempunyai pekerjaan mengambil keputusan hal hal yang miliki sifat sangatlah perlu untuk bertahannya perusahaan. Manajemen puncak (Top management) bertugas mengambil keputusan kebijaksanaan operasional serta menuntun hubungan pada organisasi dengan lingkungan.

Manajemen menengah (Middle Management)

Manajemen menengah umumnya memimpin satu divisi atau departemen. Middle Management bertugas dalam meningkatkan beberapa gagasan operasi (operation plan) serta menggerakkan pekerjaan tugas yang sudah diputuskan manajemen puncak (Top Management). Manajemen menengah bertanggungjawab pada manajemen puncak.

Manajemen pelaksana (Supervisory management)

Pengertian Manajemen pelaksana yaitu hiraki manajemen yang mempunyai pekerjaan dalam menggerakkan beberapa gagasan yang di buat oleh manajemen menengah. Manajemen pelaksana atau supervisory management juga bertugas dalam melakukan pengawasan pada beberapa pekerja serta mempunyai tanggung jawab pada manajemen menengah (middle management).
Tahap manajemen di atas bisa diilustrasikan sebagai piramida. Puncak piramida diduduki oleh manajemen puncak, tengah piramida diduduki oleh manajemen menengah, serta bawah piramida oleh manajemen pelaksana.
Gambar piramida yang makin melebar ke bawah memperlihatkan kalau jumlah orang yang menempati jabatan manajemen puncak lebih sedikit dari pada orang yang menempati jabatan manajemen menengah serta pelaksana.
Begitu halnya orang yang menempati jabatan manajemen menengah, jumlanya semakin banyak dari pada manajemen puncak, namun tak sejumlah manajemen pelaksana. Cermati garis komando serta arah pertanggungjawaban pada piramida.

Prinsip Manajemen Oleh Henry Fayol


  1. Pembagian Kerja
  2. Otoritas/Wewenang
  3. Disiplin (Discipline)
  4. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
  5. Kesatuan arah (Unity of Direction)
  6. Kepentingan bersama sebaiknya lebih diprioritaskan dari pada kepentingan pribadi (Subordination of Perorangan Interest to the common Good)
  7. Pemberian gaji (Renumeration)
  8. Pemusatan (Centralization) Pengambilan ketentuan yang memakai beragam pertimbangan atasan.
  9. Tahap jabatan (Hierarki) : Tahap jabatan dalam satu organisasi kerap digambarkan dengan garis garis rapi dalam bagan organisasi. Kedudukan manajemen puncak sampai ke manajemen bawah diperlihatkan dalam bagan di bawah.
  10. Tata teratur (Order)
  11. Persamaan (Equity)
  12. Stabilitas staf (Stability of Staff)
  13. Gagasan (Initiative)
  14. Semangat Korps (Esprit de Corps)

Unsur Unsur Manajemen





definisi manajemen
Sumber daya manajemen

Manajemen mempunyai unsur yakni (Harrington Emerson dalam Phiffner John F. serta Presthus Robert V, 1960) (1) Men/Manusia, (2) Money/Duit, (3) Materials/Bahan, (4) Machines/Mesin, (5) serta Cara (Methods). Lalu Peterson O. F. menuliskan kalau unsur manajemen itu yaitu manusia, duit serta materi untuk meraih maksud berbarengan ” Management is the use of man, money and materials to achieve a common goal “.
Lalu Mooney James D. (1954) kurangi unsur manajemen jadi tiga yakni men, facilities serta method. Unsur duit, material serta mesin dimasukkan kedalam arti sarana. George R. Terry lalu memberi tambahan dalam buku ” Principle Of Management ” kalau ada enam sumber daya paling utama/pokok dalam manajemen yakni : Men and Women (Manusia), Materials (Materi), Machines (Mesin), Methods (Cara), Money (Duit), serta Markets (Pasar). Ditegaskan oleh Harold Konnts serta Cyril (1972) kalau manajemen yaitu perubahan manusianya bukanlah arah perubahannya ” Management is the development of people, not the direction of thing.

Proses Manajemen serta Fungsi Manajemen


pengertian manajemen
Proses manajemen adalah langkah langkah strategis yang juga adalah manfaat dari manajemen tersebut. Dengan mengaplikasikan sistem manajemen yang pas serta sesuai maka manfaat manajemen dari tiap-tiap step sistem tersebut bakal terwujud.
Tiap-tiap organisasi tentunya memiliki satu atau sebagian tujuan yang memastikan arah serta menjadikan satu pandangan unsur manajemen yang ada dalam organisasi itu. Sudah tentunya tujuan yang mau diraih nantinya yaitu satu kondisi yang tambah baik daripada kondisi diawalnya.
Pencapaian tujuan tujuan ini bisa diraih dengan melakukan sistem manajemen yang pas. Seperti yang kita kenali, biasanya ada yang menuliskan 4 fungsi manajemen seperti rencana, pengorganisasian, pengerahan, serta pengendalian. Walau demikian kesempatan ini bakal saya berikanlah 6 fungsi manajemen yang terangkai dengan sistem manajemen tersebut yakni goal setting, planning, staffing, directing, supervising, serta controlling. Sistem manajemen pada umumnya bisa digolongkan jadi (Mohammad Halim, op. cit.)

Goal Setting

Goal setting atau penetapan tujuan adalah step paling pertama dari satu sistem manajemen. Pengertian tujuan yaitu misi tujuan yang mau diraih oleh organsasi nantinya serta manajer bertugas mengarahkan jalannya organisasi untuk meraih tujuan itu. Kekuatan manajemen serta karakter tujuan memastikan efektivitas pencapaian tujuan. Oleh karenanya tujuan itu mesti memenuhi sifat terarah, spesifik, realistis, serta terbatas waktu. Diperlukan pendekatan dalam penetapan tujuan yang bisa berbentuk dari atas (top down) serta dari bawah (bottom up).

Planning

Planning atau rencana yaitu sistem dalam penentuan info (information) serta pembuatan anggapan asumsi mengenai kondisi ke depannya untuk merumuskan aktivitas yang butuh dikerjakan dalam rencana pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan.

Staffing

Pengertian Staffing yaitu sistem manajemen yang sehubungan dengan pengerahan (recruitment), peletakan, kursus (training) dan pengembangan (developing) tenaga kerja (human resource) dalam organisasi. Prinsip manajemen pada intinya yaitu meletakkan orang yang cocok/sesuai pada posisi atau jabatan yang pas/

Directing

Pengertian directing dalam sistem manajemen yaitu usaha dalam memobilisasi sumber sumber daya yang dipunyai oleh suatu organisasi atau instansi hingga dapat bergerak dalam satu kesatuan (unity) sesuai dengan gagasan yang sudah di buat.
Supervising
Pengertian supervising dalam sistem manajemen yaitu satu hubungan langsung pada individu-individu dalam instansi atau organisasi untuk meraih tujuan organisasi serta kemampuan kerja yang optimum/maksimal organisasi.
Controlling
Pengertian Controlling atau pengendalian yaitu sistem penetapan apa sajakah yang sudah diraih, yakni sistem evaluasi kemampuan, apabila diperlukan dilakukan perbaikan sesuai dengan gagasan yang sudah dikerjakan.

Sumber:

  1. www.ekonomi-holic.com › MATERI EKONOMI XII SMA
  2. https://nurminasarluf.wordpress.com/.../ringkasan-materi-manajemen-t-hani-handoko/
  3. www.lahiya.com › Bisnis
  4. www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-manajemen-fungsi-prinsip.html